Asuhan yang dapat diberikan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat
menyeluruh dan bermutu kepada ibu dan bayi dalam lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan
kebidanan secara komprehensif (continuity of care) (Kemenkes, 2010). Pemberian asuhan
kebidanan secara Continuity Of Care (COC) tersebut diharapkan dapat memberikan kepastian
bahwa seluruh proses yang dialami mulai dari nifas sampai dengan KB dapat berlangsung secara
fisiologis tanpa ada komplikasi lainnya (Tursiah, 2015)
Pertama penulis akan mencari sasaran ibu nifas fisiologis yang selanjutnya akan di dampingi
dari masa nifas dan menjadi akseptor KB. Data subyektif dan obyektif yang diperoleh dari hasil
penelitan mulai dari nifas, neonatus, dan KB selanjutnya akan di analisa berdasarkan manajemen
asuhan kebidanan varney dan menggunakan pendokumentasian SOAP. Hasil dari dokumentasi
akan di analisa kembali apakah terdapat kesenjangan ataupun ketidak sesuaian dengan teori yang
ada.
Pada asuhan kebidanan pada Ny “L”masa nifas dilakukan kunjungan sebanyak 4 kali
sekaligus kunjungan neonatus sebanyak 3 kali. Kunjungan keluarga berencana dilakukan 2 kali
yaitu kunjungan pertama memberikan konseling tentang KB, kunjungan kedua ibu memilih
menggunakan KB suntik 3 bulan dan sudah suntik KB suntik 3 bulan. Hasil asuhan kebidanan
pada Ny. L mulai dari nifas, neonatus, dan KB tidak terdapat kesenjangan antara teori dan fakta,
pada nifas, neonatus dan KB dalam keadaan normal.
Berdasarkan penerapan asuhan kebidanan yang komprehensif mempunyai upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dengan adanya program unmet need dan pendampingan
yang dilakukan pada partisipan, dapat memberikan efek positif yaitu dapat menurunkan angka
kejadian unmet need KB, sebagai salah satu program pemerintah.