CVA Infark menyebabkan proses metabolisme dalam otak terganggu akibatnya akan terjadi penurunan suplai darah dan O 2 ke otak kemudian terjadi eritrosit menggumpal dan cairan plasma menghilang terganggu saraf N.XI (asesorius) dan mengalami penurunan fungsi motorik dan muskuloskeletal akibatnya terjadi hemiparase kanan/kiri dan terjadi gangguan mobilitas fisik. Latihan gerak aktif/pasif untuk meningkatkan kekuatan otot dan tidak terjadi dekubitus dan otot volunter. Tujuan dari penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada klien yang mengalami CVA Infark dengan gangguan mobilitas fisik di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto yang meliputi pengkajian, analisa data, penegakan diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Desain penelitian membuat karya tulis ilmiah dengan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengumpulan data menggunakan WHO (Wawancara, Observasi, Dokumentasi). Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan pada pasien 1 dan pasien 2 masalah teratasi dengan kriteria hasil tercapai yaitu meningkatkan kemandirian klien dalam melatih ekstremitasnya dengan kekuatan otot ekstremitas tangan kiri dan kaki kiri skore 5. Efektivitas dari pemberian intervensi bergantung pada kepatuhan dan semangat dari klien dalam melaksanakan keseluruhan latihan gerak aktif maupun pasif serta usaha klien untuk terus latihan sesering mungkin. Kesimpulannya ada pengaruh signifikan pada latihan gerak aktif dan pasif terhadap kekuatan otot pada pasien CVA Infark di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.