Pneumonia adalah radang parenkin paru (alveoli). Proses peradangan ditandai dengan adanya batuk produktif berdahak, demam, sesak napas, dan ronkhi, yang menyebabkan produksi sekret berlebih di alveoli sehingga terjadi ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Desain penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada kedua partisipan. Berdasarkan hasil penelitian partisipan 1 dengan gejala batuk berdahak, terdapat sekret dihidung, perkusi redup, terdapat ronkhi di lobus kanan tengah dan lobus kanan kiri bawah. Dan pada partisipan 2 dengan gejala batuk berdahak, sekret dihidung, perkusi redup, terdapat ronkhi di lobus kiri bawah. Dan pada partisipan 1 dan 2 terdapat hasil foto rontgen yang berbeda yaitu pada partisipan 1 infiltrat terdapat di parahiler kanan kiri dan paracardial kanan, sedangkan pada partisipan 2 infiltrat terdapat di parahiler kiri. Berdasarkan hasil pengkajian diagnosa keperawatan yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi sekret berlebih. Tindakan yang direncanakan dan dilakukan yaitu diberikan O2 nasal kanul 1 lpm, nebulizer. Kedua partisipan dilakukan tindakan selama 3x24 jam yaitu dengan memberikan nebulizer. Hasilnya pada partisipan 1 batuk sangat jarang, tidak ada ronkhi dan sembuh (dapat teratasi). Dan pada partisipan 2 batuk sudah efektif, ronkhi halus di lobus kiri bawah masih ada. Jadi perbedaan kedua partisipan terjadi karena respon tubuh anak yang berbeda-beda.