Pneumonia merupakan suatu peradangan yang terjadi di paru-paru yang mengenai alveoli yang disertai adanya eksudat dan konsolidasi paru yang menyebabkan terjadinya dyspnea, frekuensi pernapasan meningkat sehingga timbul ketidakefektifan pola napas. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang di lakukan pada bulan Maret 2019 di Mojokerto. Partisipan yang di ambil 2 yang mengalami ketidakefektifan pola napas pada pneumonia. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara langsung kepada klien maupun keluarganya selama 3x24 jam. Hasil dari pengkajian menunjukan pada klien pneumonia dengan keluhan sesak napas, terpasang oksigen nasal kanul 2-4 Lpm. Pada partisipan 1 terdapat suara napas tambahan ronkhi halus seluruh lapang paru, sedangkan pada partisipan 2 terdapat rokhi halus bagian atas kanan dan kiri. Perencanaan yang diberikan yaitu latihan napas dalam dan pemberian obat antibiotic. Evaluasi yang didapatkan ada perbedaan, partisipan 1 sesak sudah hilang dan kooperatif dalam latihan napas dalam suara ronkhi pada bagian bawah, sedangkan partisipan 2 masih merasakan sesak napas, sudah mulai kooperatif melakukan latihan napas dalam, dan suara ronkhi tetap tidak ada perkembangan. Asuhan keperawatan jika diberikan intervensi secara tepat dan dilakukan maka penangganan ketidakefektifan pola napas akan kembali normal. Dan untuk penanganan menjauhkan dari polusi udara seperti rokok, latihan napas dalam jika merasakan sesak, dan untuk dinas kesehatan mojokerto diharapkan memberikan penyuluhan tentang penyakit pneumonia dan menghimbau untuk lebih meningkatkan pencegahan penyakit pneumonia.