Ketidakefektifan bersihan jalan napas menjadi salah satu priotitas masalah keperawatan yang muncul pada pasien dengan pneumonia yang harus segera di tangani, merupakan suatu keadaan ketika individu menggalami suatu ancaman nyata atau potensial pada status pernapasan karena ketidak mampuannya untuk batuk secara efektif dikarenakan adanya hipersecresi pada alveoli. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang di lakusan di Mojokerto. Tujuan penelitian ini adalah untuk melaksanakan asuhan keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas pada anak dengan pneumonia di RSI Sakinah Mojokerto. Kepatuhan pasien dalam menjalani terapi, asupan nutrisi adekuat dan menjaga lingkungan pada kasus pneumonia sangatlah penting. Pada pasien 1 dan 2 di lakukan tindakan nebulaizer dan fisioterapi dada pada pasien untuk mengencerkan secret dan membantu mengeluarkan secret. Hasil penelitian pada kedua partisipan yaitu. Evaluasi pada pasien 1 tidak melakukan clapping dan kurang dalam memenuhi cairan yang adekuat yang telah di ajarkan oleh peneliti sedangkan partispian 2 melakukan clapping dan memenuhi cairan yang adekuat, di buktikan saat observasi pada hari ke 4 pada partisipan 1 keluarga pasien mengatakan batuk dan pileknya sudah berkurang, jarang, masi ada ronki halus di bagian kanan atas sedangkan pada partisipan 2 keluarga pasien mengatakan batuk dan pilek anaknya sudah mulai berkurang dan sudah tidak ada suara ronchi pada paru bagian atas. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa pelaksanaan intervensi pada partisipan 1 teratasi dengan RR:24 namun masi ada ronki halus di bagian kanan atas sedangkan partisipan 2 berhasil teratasi dengan RR:22 tidak ada suara ronki. Menurut peneliti keadaan ini bisa di pengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien serta pemberian nutrisi yang cukup pada pasien.