Kusta menyebabkan terjadinya suatu masalah bagi penderita terutama kerusakan integritas kulit yang
mempengaruhi sistem saraf tepi. Pada penderita kusta yang mengalami kecacatan cenderung kulit kering dan
alopesia, keriput, serta adanya mati rasa pada luka. Tujuan penelitian adalah melaksanakan Asuhan
Keperawatan Kerusakan Integritas Kulit Pada Pasien Kusta di Ruang Melati Rumah Sakit Kusta
Sumberglagah Mojokerto. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, serta pemeriksaan
fisik. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus. Batasan istilah pada penelitian ini yaitu asuhan
keperawatan kerusakan integritas kulit pada pasien kusta di Rumah Sakit Kusta Sumberglagah. Partisipan
pada penelitian ini terdari dari 2 partisipan yang menderita kusta dengan masalah kerusakan integritas kulit.
Hasil penelitian setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 hari (2 hari 1x rawat luka) pada klien yang
mengalami kerusakan integritas kulit dapat teratasi sebagian di hari ke enam pada klien 1 dan klien 2 belum
teratasi. Hasil tersebut disimpulkan bahwa penatalaksanaan dengan mengkaji/mencatat warna lesi,
memperhatikan jika ada jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka, menggunakan teknik aseptik dalam
perawatan luka, menganjurkan untuk melaksanakan hygiene kulit, serta mengingatkan klien agar jangan
menyentuh luka, masalah belum bisa teratasi semua. Kerjasama antar tim kesehatan dan klien sangat
diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan sehingga masalah keperawatan klien kusta yang
mengalami kerusakan integritas kulit dapat teratasi.