Nyeri merupakan fenomena multidimensi, karena itulah sulit untukmemberikan batasan yang pasti terhadap nyeri. Sensasi nyeri yang dilaporkan tiap
individu berbeda-beda, hal inilah yang menyebabkan persepsi nyeri dari masing-masing
individu berbeda pula. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristikresponden dan selanjutnya menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitasnyeri pasca operasi. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pasca operasi di RSUDProf Dr Soekandar Mojokerto. Sampel penelitian ini adalah sebagian pasienpascaoperasi yang berjumlah 85 responden dan diambil dengan teknik accidentalsampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dukungan keluarga dan lembarobservasi skala bourbanis untuk mengukur skala nyeri kemudian di analisamenggunakan tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhiintensitas nyeri pasca operasi antara lain usia lansia mengalami nyeri berat sebanyak 16responden (61,5%), jenis kelamin perempuan mengalami nyeri berat sebanyak 16
responden (35,6%), responden yang tidak mempunyai pengalaman nyeri operasisebelumnya mengalami nyeri berat sebanyak 16 responden (26,2%) dan dukungankeluarga yang buruk mengalami nyeri berat sebanyak 16 responden (100%). Sensasinyeri yang dilaporkan tiap individu berbeda-beda, hal inilah yang menyebabkan
persepsi nyeri dari masing-masing individu berbeda pula. Intensitas nyeri yang
dirasakan pasien pasca operasi berbeda-beda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu usia, jenis kelamin, pengalaman nyeri sebelumnya dan dukungan keluarga.