Proses menua merupakan proses secara degenerative yang akan berdampak pada perubahan secara fisik, kognitif, spiritual dan psikososial. Perubahan yang muncul adalah stressor psikologis pada lanjut usia yangmengakibatkan masalah psikologis berupa depresi. Tujuan dalam penelitian iniadalah untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap tingkat depresi padalansia di UPTD Pesanggrahan PKMS Majapahit Mojokerto. Desain penelitianyang digunakan adalah pra eksperimen dengan rancangan One -Group Pre-Post Test Design. Populasi keseluruhan lansia yang tinggal di Panti 30 orang hingga didapatkan sampel 12 lansia yang diambil dengan purposive sampling. Variabelindependennya terapi tertawa dan variabel dependennya tingkat depresi padalansia. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang digunakan sebelum dan sesudah terapi tertawa. Setelah semua data terkumpul dilakukan pengolahan datadan dilanjutkan uji statistik wilcoxon sign test dengan bantuan SPSS, hasilpenelitian menunjukkan nilai asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,003 dan α sebesar 0,05. Karena nilai asymp.sig (2-tailed) < α 0,05 maka H0 ditolak dan H1 di terimayang berarti ada perbedaan penurunan tingkat depresi pada lansia setelah pemberian terapi tertawa. Pada sebagian lansia depresi merupakan masalah psikologis yang akan mempengaruhi kualitas hidupnya. Lansia seringkalimemerlukan intervensi psikologik untuk penanganan depresi. Terapi tertawamerupakan terapi yang efektif karena dengan diberikan terapi tertawa lansia dapatmengembangkan kemampuan berkomunikasi dan menambah keakraban dalamhubungan sesama lansia.