Usia lanjut beresiko mengalami malnutrisi karena terjadinya penurunan asupan makanan akibat adanya perubahan fungsi usus, metabolisme yang tidak efektif, kegagalan homeostatis dan defek nutrien. Semakin tua umur seseorang, semakin tinggi resiko terkena malnutrisi yang bila tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan defesiensi energi protein dan nutrisi lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan asupan nutrisi dengan Indeks Massa Tubuh pada Lansia. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Dusun Balongmasin Desa Balongmasin Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto berjumlah 35 responden. Teknik sampling penelitian ini adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Dusun Balongmasin Desa Balongmasin Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto berjumlah 35 responden. Instrumen penelitian menggunakan food recall untuk variabel asupan nutrisi dan timbangan injak serta stature meter untuk variabel IMT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden asupan nutrisinya tergolong cukup yaitu sebanyak 19 orang (54,3%) dan sebagian besar mempunyai IMT normal yaitu sebanyak 18 orang (51,4%). Semakintinggi asupan nutrisi lansia, maka akan semakin tinggi kemungkinan mengalami obesitas.Hal ini disebabkan karena lanjut usia mengalami penurunan fisik yang berdampak pada berkurangnya aktivitas fisik sehingga kebutuhan energinya berkurang, dengan asupan yang tinggi akan memperbesar kemungkinan obesitas karena tidak digunakan untuk aktivitas fisik.