Tersedak adalah kejadian gawat darurat dan memerlukan intervensi segera, tersedak rawan terjadi pada bayi usia 0-6 tahun, salah satu penyebab tersedak pada bayi adalah posisi menyusui yang kurang tepat. Tersedak akan mengakibatkan suplai oksigen ke otak berkurang signifikan dan korban akan berada pada kondisi gawat darurat. Keadaan gawat darurat akibat tersedak dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Tujuan dari penelitian ini adalah unutuk membuktikan hubungan persepsi ibu tentang teknik menyusui dengan kejadian tersedak. Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan case control. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang menyusui bayi usia 1-2 tahun di desa Cepokolimo dengan sampel sebanyak 44 responden, diperoleh dengan teknik Simple Random Sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa hampir separuh persepsi yang dimiliki ibu tentang teknik menyusui adalah kurang dengan angka kejadian tersedak yaitu sebanyak 2 orang (4,5%). Berdasarkan uji statistik Spearman Rho terhadap data diatas, hasil analisa data menunjukkan bahwa ρ value 0,000 α 0,05 dan nilai coefficient correlation sebesar -0,518. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi ibu tentang teknik menyusui bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan kejadian tersedak di Desa Cepokolimo Kecamatan Pacet, tersedak bisa disebabkan oleh benda asing, salah menyusui, dipaksa minum susu saat tidur, karena air liurnya sendiri, tidak disendawakan dengan baik. Teknik menyusui itu sendiri merupakan suatu proses alamiah, namun untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai tehnik menyusui yang benar yang meliputi posisi menyusui dan langkah-langkah menyusui.