Konsumsi makanan manis yang terlalu sering merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan penanganan secara komprehensif karena dampaknya terhadap kerusakan gigi sangat luas sehingga perlu penanganan segera sebelum terlambat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan manis dengan kerusakan gigi di SDN Candiharjo Kecamatan Ngoro. Desain penelitian ini analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Semua siswa kelas 1-3 SDN Candiharjo Kecamatan Ngoro sejumlah 113 siswa. Sampel diambil dengan teknik total sampling sebanyak 113 responden. Instrument penelitian menggunakan kuisioner konsumsi makanan manis .Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner konsumsi makanan manis dan data sekunder dari puskesmas kerusakan gigi kemudian diuji dengan distribusi statistika (crosstab) disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah responden konsumsi makanan manis dalam kategori negatif (31,0%) mengalami kerusakan gigi dan konsumsi makanan manis dalam kategori positif (30,1%) tidak mengalami kerusakan gigi . Artinya ada hubungan konsumsi makanan manis dengan kerusakan gigi pada anak di SDN Candiharjo. Konsumsi makanan manis yang berlebih dapat meningkatkan derajat kerusakan gigi. Penuyebabnya sangatlah bervariasi dari frekuensi makanan manis hingga jenisjenis makanan yang bervariasi sehingga anak tergoda untuk mengkonsumsinya. Oleh sebab itu perlunya pemberian pengetahuan tentang bahaya konsumsi makanan manis sangatlah penting untuk menekan angka derajat kesehatan gigi yang optimal.