Anak sekolah mempunyai kebiasaan jajan makanan tinggi kalori yang rendah
serat, sehingga sangat rentan terjadi kegemukan atau obesitas. Jajanan biasanya
didomonasi dengan kandungan karbohidrat yang tinggi dan hanya sedikit mengandung
protein, vitamin, atau mineral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
kebiasaan jajan dengan status gizi pada anak usia sekolah di SDN Sidomulyo Kecamatan
Bangsal. Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SDN
Sidomulyo yang berjumlah 386. Sampel berjumlah 97 responden yang diambil
menggunakan teknik cluster random sampling. Sumber data menggunakan data primer
melalui instrumen dan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kebiasaan jajan
kurang baik yaitu sebanyak 51 responden dengan prosentase 52,6%. Hampir setengah
dari responden memiliki status gizi normal yaitu sebanyak 40 dengan prosentase 41,2%.
Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dan dilanjutkan dengan uji Spearman
Rho dengan menggunakan SPSS 25.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ρ-value
(0,012) < α= (0,05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada hubungan
antara kebiasaan jajan dengan status gizi pada anak usia sekolah di SDN Sidomulyo
Kecamatan Bangsal. Kebiasaan jajan berpengaruh terhadap status gizi anak usia sekolah.
Jika anak mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi maka status gizi baik. Faktor yang
mempengaruhi kebiasaan jajan kurang baik diantaranya siswa membeli jajan tidak
memperhatikan kandungan gizi, pengaruh teman sebaya, dan uang saku berlebih.