Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI. Pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang
costae kelima-keenam untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah
melahirkan. Pijatan ini berfungsi untuk meningkatkan hormon oksitosin yang dapat
menenangkan ibu, sehingga ASI pun otomatis keluar. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap peningkatan pengeluaran ASI pada ibu
post partum diwilayah kerja Puskesmas Bangsal. Desain penelitian adalah Pra
Eksperiment dengan rancangan The one group pretest-posttest design. Diambil dengan
cara Purposive sampling sehingga didapatkan 27 responden. Variable independent
penelitian ini adalah pijat oksitosin dan variable dependent adalah pengeluaran ASI
pada ibu post partum. Data diambil menggunakan lembar kuesioner yang digunakan
untuk pengetahui peningkatan pengeluaran ASI. Setelah semua data terkumpul
dilakukan pengolahan data secara editing, coding, scoring dan tabulating dengan
menggunakan distribusi frekuensi dan dilanjutkan dengan uji statistic wilcoxon signed
rank test. Hasil penelitian menunjukkan p value sebesar 0,000 < α 0,05 sehingga ada
pengaruh pijat oksitosin terhadap peningkatan pengeluaran ASI pada Ibu post partum
di Wilayah Kerja Puskesmas Bangsal Mojokerto. Hasil ini menunjukkan bahwa
responden yang telah dilakukan pijat oksitosin 2 kali sehari dengan durasi 2-3 menit
mengalami peningkatan pengeluaran ASI, sehingga peneliti menyarankan disamping
melakukan perawatan payudara dan memenuhi nutrisi juga dilakukan pijat oksitosin
untuk meningkatkan pengeluaran ASI.