Tidur merupakan sauatu keadaan yang tidak sadar dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau menghilang. Dan dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang sesuai. Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tdak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman disekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kualitas tidur pada lansia du UPT Panti Werdha Majapahit Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Sampel sebanyak 26 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Variabelnya adalah Kualitas tidur pada lansia di UPT Panti Werdha Majapahit Kabupaten Mojokerto. Data kemudian diolah dengan cara editing, coding, scoring, tabulating. Dari hasil analisa data menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 diketahui bahwa kualitas tidur buruk sebanyak 24 responden (92,0%), kualitas tidur baik sebanyak 2 responden (8,0%), Nilai diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh responden mengalami kualitas tidur buruk sebanyak (92,0%) dan hanya sebagian kecil yang mengalami kualits tidur baik (8,0%). Gangguan tidur yang tertinggi pada domain K5b yaitu terbangun di malam hari sebanyak 17 lansia (65,4%) dan K5c yaitu sering terbangun untuk ke kamar mandi sebanyak 15 lansia (57,7%). Pada penelitian ini didapatkan bahwa faktor usia sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur salah satunya adalah penurunan fisiologis. Semakin bertambahnya usia maka semakin buruk pada kualitas tidurnya.