Perawat seharusnya memiliki komitmen dalam perencanaan, implementasi, evaluasi sehubungan dengan perawatan infus, namun kenyataan dilapangan banyak perawat yang tidak melakukan perawatan infus sehingga banyak pasien terjadi phlebitis. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan kepatuhan perawat dalam menjalankan perawatan infus dengan risiko phlebitis di RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojokerto. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi sebanyak 124 perawat di ruang rawat inap dan jumlah sampel sebanyak 32 perawat dengan menggunakan teknik consecuitive sampling. Variable independen kepatuhan perawat dan variable dependen risiko phlebitis. Data diambil menggunakan lembar observasi. Hasil uji statistik Chi-Square (p value 0.039) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan perawat dengan risiko phlebitis, perawat yang tidak patuh dalam menjalankan SOP perawatan infus yang mengandung poin penting didalamnya seperti tidak mengganti dressing 24-48 jam maka disana akan terjadi penumpukan atau akomodasi kuman yang masuk kedalam luka insersi infus, maka risiko phlebitis yang terjadi pada pasien akan semakin tinggi. Perawat disarankan untuk menjalankan SOP perawatan infusuntuk meminimalisir terjadinya phlebitis.