Banyak hal yang dialami dan terjadi pada masa remaja sehingga seringkali timbul stress. Tingginya
kejadian stress pada remaja yang tinggal di panti asuhan disebabkan karena mengalami hambatan dalam
kehidupannya karena terlalu tertekan dengan peraturan di panti asuhan, tidak adanya kebebasan berpendapat,
tuntutan kebutuhan pribadi yang tidak terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stress
remaja di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kabupaten Mojokerto. Desain penelitian ini adalah depkritif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kabupaten
Mojokerto tahun 2018 sebanyak 25 orang. Teknik sampling penelitian ini adalah total sampling sehingga
didapatkan sampel sejumlah 25 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 April 2018. Variabel dalam
penelitian ini adalah tingkat stress. Instrument yang digunakan adalah kuesioner DASS 14. Analisa data
menggunakan analisa deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden tidak mengalami stress
(normal) 10 orang (40%), stress ringan sejumlah 8 orang (32%), stress sedang sejumlah 3 orang (12%),
stress parah sejumlah 2 orang (8%) dan stress sangat parah sejumlah 2 orang (8%). Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar responden mengalami stress. Lingkungan Panti yang ramai dapat membuat remaja
sering merasa gelisah, mudah marah, dan kesal, jumlah fasilitas terbatas sehingga mereka harus
menggunakan fasilitas Panti Asuhan secara bergiliran yang bagi sebagian orang akan merasakan tidak sabar
bila harus menunggu, belum lagi adanya stressor dari luar dimana anak merasa sering diejek oleh anak yang
lain, dan berbagai masalah yang timbul dengan anak sesama Panti Asuhan karena semakin banyak
penghuni, maka kemungkinan terjadi konflik juga semakin tinggi.