Pendahuluan: Kepuasan pasien merupakan faktor yang paling penting untuk membentuk kepercayaan pelanggan atau pasien kepada layanan kesehatan sehingga jika pasien puas maka mereka akan kembali menggunakan jasa pelayanan rumah sakit dimana akan tercipta loyalitas mereka terhadap rumah sakit. Mempertahankan kepuasan pasien terhadap jasa yang diberikan bukanlah suatu hal yang mudah bagi sebuah pelayanan rumah sakit. Apalagi dalam era globalisasi saat ini, dengan munculnya banyak penyedia layanan kesehatan mulai dari rumah sakit, rumah bersalin, balai pengobatan, klinik kesehatan, dokter praktek dan lain lain rumah sakit bersaing sangat ketat untuk menggaet pasien dan mendapatkan pelanggan yang setia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, sebanyak 100 responden didapatkan dengan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Hasil: analisis kepuasan pasien dengan pendekatan teori parasuraman di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sahabat sebagian besar responden sudah merasa puas sebanyak 64 responden (64%), sedangkan responden yang tidak puas sebanyak 36 responden ( 36%). Data dari hasil penelitian didapatkan responden puas dikarenakan kondisi rumah sakit memiliki peralatan terkini, petugas berpenampilan menarik dan berpakaian rapi, fasilitas fisik yang disediakan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan, dan lingkungan rumah sakit bersih dan nyaman. Sedangkan pada responden yang tidak puas didapatkan data dikarenakan waktu pelayanan kepada pasien. Kesimpulan: merupakan harapan yang diinginkan dan kesesuaian yang didapatkan oleh responden. Perbedaan persepsi dari tiap responden memberikan penilaian yang berbeda dari masing-masing responden. Saran: rumah sakit perlu mengevaluasi faktor yang menyebabkan responsiveness perawat dinilai tidakpuas, misalnya evaluasi alur pelayanan, dokumentasi dan kegiatan non-pelayanan. Selain itu, factor pembinaan dan pelatihan individu dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan responsiveness layanan.