Stroke (CVA) berdampak pada berbagai fungsi tubuh, manifestasi yang
sering muncul mulai dari bicara yang tidak jelas (pelo), gagap, kesulitan menelan,
demensia, melemahnya otot dan lain sebagainya. Bentuk rehabilitasi untuk
memulihkan kekuatan otot pada pasien stroke dapat dilakukan fisioterapi yaitu
Range of Motion (ROM) atau latihan gerak. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh latihan ROM pasif terhadap kekuatan otot ekstremitas pada
pasien stroke (CVA) di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy-Eksperiment-Non
equivalen with control group. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan cara Purposive sampling. Total sampel sejumlah 30 responden.
Variabel dalam penelitian ini adalah Latihan Range of Motion (ROM) pasif
(Independent) dan kekuatan otot ekstremitas pada pasien stroke (CVA)
(dependent). Berdasarkan Uji paired t-test didapatkan hasil ρ value = 0,000 maka
ρ value < α (0,05) yang artinya H0 ditolak sehingga ada pengaruh latihan ROM
pasif terhadap peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah pada pasien
stroke. Sedangkan Uji Mann-Whitney didapatkan hasil ρ value = 0,001 maka ada
perbedaan pemberian latihan ROM pasif antara kelompok intervensi dan
kelompok control. Peningkatan kekuatan otot ekstremitas pada pasien stroke
(CVA) selain karena dilakukannya latihan ROM, pasien juga harus mengimbangi
dengan menjauhi hal-hal yang dapat memicu atau memperburuk keadaan pasien.