Nyeri post op fraktur yang dialami pasien akibat dari gangguan kontinuitas jaringan kulit dari proses pembedahan dan harus dilakukan tindakan keperawatan secara cepat, diminimalkan dengan alternatif non farmakologi tehnik relaksasi dan distraksi. Tehnik imajinasi terbimbing dan nafas ritmik merupakan tehnik terapeutik yang digunakan untuk relaksasi dan menurunkan nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian tehnik distraksi nafas ritmik dan imajinasi terbimbing terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien post op fraktur di RSU. Anwar Medika Krian Kabupaten Sidoarjo. desain yang digunakan adalah Pra Eksperimental pendekatan two group pre – post test design. Tehnik samplingnya adalah non-probability sampling jenis consecutive sampling. Sampel diambil sebanyak 32 responden, 16 responden kelompok A diberikan tehnik imajinasi terbimbing selama 20 menit dengan musik dan 16 responden kelompok B diberikan tehnik nafas ritmik selama 15 menit tanpa musik. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi skala bourbanis. Hasil analisis uji Paired T Test diketahui bahwa nilai p value (0,000) < α (0,05) dan p value (0,014) < α (0,05), sehingga H0 ditolak artinya terdapat pengaruh tehnik imajinasi terbimbing dan nafas ritmik terhadap intensitas nyeri pasien post op fraktur. Hasil analisa uji MannWhitne diketahui bahwa nilai p value (0,003) < α (0,05), sehingga Ho ditolak artinya terdapat perbedaan antara kelompok A dan kelompok B. Kedua tehnik ini dapat menurunkan nyeri dengan tingkat nyeri ringan, nyeri sedang, nyeri berat, nyeri berat tak tertahankan, mengurangi depresi, membuat pola pernafasan teratur dan dapat merelaksasikan tubuh.