Dismenore yang dialami pada saat menstruasi menyebabkan wanita-wanita muda sering pergi ke dokter atau klinik untuk konsultasi dan pengobatan. Dismenore dapat diminimalkan dengan alternatif non farmakologi teknik relaksasi. Teknik guided imagery merupakan teknik terapeutik yang digunakan untuk relaksasi dan menurunkan nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh teknik guided imagery terhadap nyeri dismenore pada remaja putri di SMPN 1 Kesamben Jombang. Pada penelitian ini desain yang digunakan adalah Quasy Eksperiment dengan pendekatan Non equivalent with control group design. Teknik sampling penelitian ini adalah Simple random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 30 orang. 15 orang kelompok eksperimen diberikan teknik Guided Imagery sesuai dengan frekuensi dan prosedur dan 15 orang kelompok kontrol diberikan teknik Guided Imagery dengan mengurangi frekuensi dan tanpa iringan musik. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi skala bourbanis. Hasil analisa uji Paired T Test diketahui bahwa nilai p value (0,000) < α (0,05), sehingga Ho ditolak artinya terdapat pengaruh teknik guided imagery terhadap nyeri dismenore pada remaja putri. Hasil analisa uji MannWhitney diketahui bahwa nilai pvalue (0,005) < α (0,05), sehingga Ho ditolak artinya terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik guided imagery mampu membuat korteks serebri terjadi proses asosiasi pengindraan dimana rangsangan dianalisis, dipahami, dan disusun menjadi bayangan akan muncul dan menimbulkan persepsi yang sebenarnya dan mempengaruhi reseptor nyeri yang dapat menurunkan intensitas nyeri. Teknik guided imagery dapat menurunkan dismenore dengan tingkat nyeri ringan, nyeri sedang, nyeri berat. Selain itu dapat mengurangi depresi dan dapat merelaksasikan tubuh.