Kuretase merupakan sebuah tindakan medis yang biasa dilakukan untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim. Jaringan itu sendiri bisa berupa tumor, selaput rahim, atau janin yang dinyatakan tidak berkembang maupun sudah meninggal. Dampak dari post kuretase antara lain: takut tidak bisa mempunyai anak kembali karena kerusakan dari dinding rahim. Sehingga ibu post kuretase mengalami kecemasan. Salah satu tindakan non-farmakologis yang bisa digunakan untuk mengurangi tingkat kecemasan tersebut yaitu dengan Cognitive Behavior Therapy. Cognitive Behaviour Therapy merupakan suatu pendekatan kepada seseorang untuk belajar mengenali dan mengubah pola pikir yang rusak atau maladaptif. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh Cognitive Behaviour Therapy terhadap tingkat kecemasan pada pasien post kuretase di ruang Vk RSU Anwar Medika Krian Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan desain Pre eksperimen dengan pendekatan One Group Pre-Post Test Design. Menggunakan Uji Statistik Wilcoxon Signed Rank Test dengan responden sebanyak 30 menunjukkan bahwa p value (0,001) < α (0,05), artinya terdapat pengaruh Cognitive Behaviour Therapy terhadap tingkat kecemasan pada ibu post kuretase, dengan nilai Z= 3.207. Sebagian besar pasien mengalami kecemasan sedang sebelum diberikan Cognitive Behaviour Therapy sebanyak 19 responden (57.6%) dan sesudah diberikan Cognitive Behaviour Therapy sebanyak 14 responden (42.2%). Kecemasan pada ibu post kuretase harus ditangani secara cepat dan tepat. Karena jika kecemasan pasien dibiarkan maka pasien bisa saja melakukan tindakan yang maladaptif.