Perkembangan psikologi anak adalah bagian penting dalam indikator kesejahteraan anak selain pertumbuhan. Salah satu masalah perkembangan psikologi anak adalah sibling rivalry. Sibling rivalry pada anak dapat memunculkan regresi. Bentuk regresi yang biasa ditunjukkan yaitu gangguan terhadap pengendalian toilet training. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian sibling rivalry dengan keberhasilan toilet training pada balita. Desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai 2 balita di Desa Yosowilangun Kidul Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang sejumlah 35 orang. Teknik sampling penelitian ini adalah purposive sampling hingga didapatkan 31 responden yang sesuai kriteria. Penelitian dilakukan pada bulan April 2018. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami sibling rivalry yaitu 16 anak (51,6%), dan sebagian besar responden berhasil melakukan toilet training yaitu 16 anak (51,6%). Hasil analisa dengan uji Chi Square menunjukkan bahwa pvalue=0,019 atau kurang dari α (0,05), sehingga H1 diterima artinya ada hubungan antara kejadian sibling rivalry dengan keberhasilan toilet training pada balita di Desa Yosowilangun Kidul Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang. Balita yang mengalami sibling rivalry cenderung tidak berhasil melakukan toilet training karena kehadiran adik baru akan dianggap mencuri perhatian ibu sehingga anak akan berusaha untuk mencari perhatian orang tua dengan menolak diajarkan buang air sendiri. Tenaga kesehatan diharapkan untuk memberikan penjelasan kepada keluarga dengan 2 balita yang mengalami sibling rivalry untuk memberikan perhatian secara adil dan dampaknya apabila anak diperlakukan tidak sama.