Responsiveness merupakan bagian penting dalam system pelayanan kesehatan
karena sangat berhubungan dengan derajat kesejahteraan. Responsiveness yang rendah
ditunjukan dengan adanya ketidak selarasan antara pelayanan yang ada dengan kebutuhan
masyarakat, khususnya pelayanan rawat inap yang ditujukan untuk pasien yang
memerlukan pelayanan terus – menerus hingga sembuh. Jika pelayanan yang diberikan
kurang baik maka pasien menjadi tidak senang dengan pelayanan yang diterimanya maka
akan memberikan kerugian bagi rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan responsiveness pelayanan kesehatan antara pasien BPJS dengan
pasien Umum di Instalasi Rawat Inap RSI Masyithoh..Desain penelitian ini menggunakan
analitik kompararif dengan pendekatan survey, prosedur sampling yang digunakan adalah
Non Probality Sampling teknik Consekutiv sampling dengan jumlah sampel berdasarkan
Quota sampling. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 46 pasien BPJS dan 46 pasien
umum dengan menggunakan alat ukur 8 indikator responsiveness yang diapdosi dari WHO.
Uji statistic yang digunakan menggunakan Wilcoxon Mann Whitney U Test didapatkan hasil
p-value = 0.202 > α = 0,05 H1 ditolak dan H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan
responsiveness pelayanan kesehatan antara pasien BPJS dengan pasien umum. hasil
penelitian didapatkan 67,4 % responden BPJS memberikan penilaian sangat baik, 54,4 %
responden pasien umum memberikan penilaian sangat baik Hal itu dikarenakan
terpenuhinya semua aspek responsiveness yang diberikan oleh petugas kesehatan antara lain
petugas melayani pasien dengan hormat, petugas melibatkan pasien dalam perawatan dan
pengobatan, kondisi lingkungan yang berkualitas.