Anak merupakan individu yang unik, dimana mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tahapan usianya. Hal ini yang perlu dipahami dalam memfasilitasi anak untuk mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu tugas perkembangan yang paling sulit dilalui oleh anak adalah temper tantrum dengan tindakan yang berlebihan. Tujuan penelitian ini mengetahui perilaku temper tantrum pada anak prasekolah di TK Griya Kencana Mojosarirejo Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik. Desain penelitian ini adalah studi deskriptif. Sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 51 responden dengan teknik pengambilan Total Sampling. Variabel penelitian adalah perilaku temper tantrum. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data secara editing, skoring, coding, dan tabulasi dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden
mengalami perilaku temper tantrum rendah sebanyak 39 (76,5%) dan sebagian
kecil responden mengalami perilaku temper tantrum tinggi sebanyak 12 (23,5%).
Dari penelitian 39 anak yang memiliki perilaku temper tantrum kategori rendah
dengan respon emosi berupa verbal dengan perilaku utama yaitu menangis dengan
keras sebanyak 14 anak (48,3%) sedangkan dari 12 anak pada perilaku temper
tantrum kategori tinggi dengan respon emosi fisik dengan perilaku utama yaitu memukul sebanyak 5 anak (55,6%). Pada umumnya bila kebutuhan emosional dan fisik seorang anak terpenuhi, anak akan jarang mengalami tingkah laku berlebihan. Anak diajarkan menggunakan kata-kata yang sesuai untuk mendapatkan keinginannya bukan dengan menangis atau merengek. Upaya yang dapat dilakukan dengan mengajarkan cara mengungkapkan kemarahan dengan kata-kata, mengajarkan cara mengatasi kemarahan serta mengajarkan strategi untuk menenangkan adalah salah satu cara untuk menangani perilaku temper tantrum.