Penyebab yang mempengaruhi perkembangan motorik anak yaitu faktor genetik,
kekurangan gizi, pengasuhan serta latar belakang budaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah status gizi antara lain, umur, pendidikan, pekerjaan, dan status ekonomi, perkembangan anak juga dipengaruhi asupan nutrisi, pemberian stimulasi, penyakit yang diderita. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun di TK Negeri Pembina Jabon. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik cross sectional. Variabel independen adalah status gizi. Variabel dependen adalah perkembangan motorik halus. Populasi, seluruh anak usia 4-5 tahun yang berjumlah 48 anak. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan non probability sampling tipe accidental sampling. Sebagian besar hasil responden status gizi kurang 16 responden (33,3%), sebagian hasil motorik halus normal 11 responden (22,9%). Responden dengan status gizi buruk 19 responden (39,6%), sebagian perkembangan motorik halus suspect dan untestabel, responden dengan status gizi overweight sebanyak 2 responden (4,2%) perkembangan motorik halus normal. Uji statistik menggunakan Spearman Rho. Hasil uji statistik terdapat hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus dengan ρ=0,005 dengan α = 0,05. Semakin baik status gizi anak maka motorik halus normal. Masyarakat terutama pada ibu yang memiliki balita untuk mengatur pemberian makanan dengan pola konsumsi yang tepat sesuai kebutuhan anak.