CVA Infark menjadi penyakit yang memiliki kegawatan neurologi yang serius, menduduki peringkat tinggi penyebab kematian, menurut penelitian dunia kematian akibat stroke sebesar 75% di seluruh dunia disebabkan oleh tekanan darah tinggi dan penelitian lain penyakit CVA Infark meningkat hingga lebih dari 100% atau 25 hingga 35 orang setiap seribu penduduk. Salah satu dampak seseorang yang mengalami CVA adalah kelumpuhan atau kelemahan anggota gerak yaitu cacat yang paling umum terjadi setelah seseorang mengalami CVA. Maka dilakukan asuhan keperawatan dengan keterbatasan mobilitas fisik di Rumah Sakit Islam Sakinah. Asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan keterbatasan mobilitas fisik yang meliputi pengkajian, penentuan diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan 2 responden. Waktu penelitian pada bulan Mei 2018 tehnik pengimpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi. Instrumen meliputi buku saku, bulpoin, buku panduan asuhan keperawatan, nursingkit dan format pengkajian. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x34 jam didapatkan klien 1 dapat mencapai kriteria hasil sebagian yaitu kekuatan otot meningkat, mampu meremas kertas dengan kuat, belum mampu berjalan ke kamar mandi dan harus dengan bantuan. Sedangkan klien 2 juga dapat mencapai kriteria hasil yaitu kekuatan otot meningkat dan mampu ke kamar mandi tanpa bantuan. Kesenjangan terjadi karena perbedaan pemicu dan dipengaruhi oleh perbedaan daya tahan tubuh antara klien. Upaya untuk meningkatkan asuhan keperawatan pada masalah keterbatasan mobilitas fisik, perawat disarankan menguasai tehnik latihan mobilisasi. Karena pada masalah mobilitas fisik terjadi gangguan pada kekuatan otot dan keseimbangan tubuh.