CVA infark menjafi penyakit yang memiliki kegawatan neurologi yang serius, menduduki peringkat tinggi penyebab kematian, peniriut penelitian dunia kematian akibat stoke sebesar 75% diseluruh dunia disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Salah satu dampak seseorang yang mengalami CVA adalah kelumpuhan atau kelemahan anggota gerak yaitu cacat yang paling umum terjadi setelah seseorang mengalami CVA. Maka dilakukan asuhan keperawatan dengan hambatan mobilitas fisik di rumah sakit islam sakinah. Asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan hambatan mobilitas fisik yang meliputi pengkajian, penentuan diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan 2 responden. Waktu penelitian pada pada partisipan 1 bulan juli dan partisipan ke 2 pada bulan agustus 2018 teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi. Instrumen meliputi buku saku, bulpoin, buku panduan asuhan keperawatan, nursingkit dan format pengkajian. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 6x24 jam didapatkan klien 1 ada perkembangan pada hari ke 3 dan dapat mencapai kriteria hasil dengan adanya peningkatan kekuatan otot, mampu menggerakkan ekstermitas meskipun hanya sedikit. Sedangkan klien 2 terdapat perkembangan pada hari ke 4 yaitu peningkatan kekuatan otot meskipun hanya menggeser ke arah kanan dan kiri pada ektstermitas atas. Kesenjangan terjadi karena perbedaan pemicu dan dipengaruhi oleh perbedaan daya tahan tubuh klien. Upaya untuk meningkatkan asuhan keperawatan pada masalah hambatan mobilitas fisik peneliti berharap sebaiknya dilakukan kerjasama yang lebih antara pasien dan petugas kesehatan sehingga membantu berjalannya asuhan keperawatan yang optimal.