Cerebro Vaskular Accident (CVA) menjadi penyakit yang memiliki kegawatan neurologis yang serius. Kejadian CVA dapat menimbulkan kecacatan bagi penderita yang mampu bertahan hidup. Salah satunya ketidakmampuan perawatan diri akibat kelemahan pada ekstremitas dan penurunan fungsi mobilitas yang dapat menghambat pemenuhan perawatan diri klien. Metode yang digunakan pada peneitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di ruang Sunan Kudus RSI Sakinah pada Juni 2017. Hasil penelitian pada kedua partisipan yaitu terdapat defisit perawatan diri. Pada partisipan 1 kebutuhan perawatan diri aktivitas dan latihan masih harus dibantu orang lain karena tekanan darah masih tinggi dan harus bedrest. Sedangkan pada partisipan 2 kebutuhan perawatan diri aktivitas dan latihan hanya membutuhkan sedikit bantuan dari orang lain. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa pelaksanaan keperawatan defisit perawatan diri aktifitas dan latihan pada partisipan 1 belum berhasil, sedangkan pelaksanaan keperawatan defisit perawatan diri berpakaian pada partisipan 2 teratasi sebagian. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan dan dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut. Peneliti berharap sebaiknya dilakukan kerja sama yang lebih baik antara pasien dan petugas kesehatan sehingga membantu berjalannya asuhan keperawatan yang optimal